Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 29 Maret 2016

Perjalanan

Oleh : B.S.H.
Aku berjalan ditengah kehampaan, berbaur dengan angin, bersatu dengan awan, berjalan beriringan dengan pembawa kematian. Tak tau arah kemana dan untuk apa menuju, tak paham akan hakikat ada dan tiada, tak mengerti tentang kepiluan diri dan mereka.
Terus aku berjalan untuk mencari tempat pemberhentian, sampai pada saat dimana rintik hujan jatuh bertaburan, aku jatuh bersamanya. Sungguh pilu, itulah yang aku rasakan, ketika aku harus jatuh dan bertebaran bersama rintik hujan, seraya melihat kehampaan dari bawah awan.
Namun haruskah aku menangisi kejatuhan ini ? menangisinya karena tidak bisa lagi mencari tempat pemberhentian bersama angin dan awan ? menangis karena berpisah dengan kehampaan ? menangisinya karena harus memulai dari awal ? lalu apakah awal itu ? semesta seperti berputar dalam kepala kecilku, mencaba mencari titik dalam semesta yang bisa menerimaku dan menghapuskan tangisku.
Tapi aku melihat sedikit cahaya dan melihat kegelapan dalam bumi ini. Mungkinkah ini maksudnya ? mungkinkah Sang sutradara memberikan peran yang lebih penting untukku bersama kejatuhan yang aku alami ? mungkinkah jatuhku berpisah dengan kehampaan beserta angin dan awan bisa membawaku bertemu dengan bumi ? fikiran dan nuraniku bergejolak, memberontak bersama semua pasukan argumentasinya, memporak-porandakan tempat kediamanya.
Bumi memang adalah tempat yang penuh dengan misteri, dia melahirkan keindahan sekaligus kejelekan, menampung keburukan serta kebaikan memberikan harapan namun juga menimbulkan keputusasaan.
Untuk saat ini aku sampai pada titik dimana nurani dan fikiran tak lagi bersatu, bercerai mencari pasangan baru, untuk mencoba menempuh perjalanan yang berlainan namun dengan satu tujuan yang aku putuskan tanpa berdasarkan  nurani dan fikiran.
Aku hanya tau satu hal, perjalananku untuk mencari tempat pemberhentian belumlah usai, aku mungkin bisa kembali bersama dan melebur bersama angin dan awan, menemani kehampaan, namun juga bisa berada di tempat penuh misteri ini terjebak dan terjerembab untuk terus merenungi.
Selengkapnya...

Selasa, 15 Maret 2016

Pemberontak ?

Pernahkah kau merasakan waktu berhenti ? Aku pernah.
Tatkala kita bercengkrama asik berdua di tengah kebingungan mereka,
Kita menjadi benalu dalam waktu, menghisap semua kegembiraan diwaktu itu, 
Aku adalah temanmu, yah itulah fikirmu.
Aku pun berharap sama halnya denganmu, menjadi teman yang selalu ada dikala tangis dan bahagia mu. Namun kau hrus tau, teman yang aku maksud adalah menjadi teman hidupmu, bersama dalam bahtera perjalan waktu, menghempaskan semua benalu, karena hanya kita yang boleh menjadi benalu waktu.
Lucu ketika mendengar celoteh kawan,
 kau sudah ditemukan oleh pemilik tulang rusuk yang hilang, kau telah menjadi tubuh utuh bersamanya, bahagia karnanya, dan bersedihpun karenanya.
Karena kau adalah tulang rusuknya. Itulah kata mereka.
Namun taukah kamu ?
aku sempat bertanya kepada Tuhan dengan nada yang penuh akan emosi dan terdengar egois, “benarkah kau adalah tulang rusuknya ? atau kau hanya main-main Tuhan sebab dia terlihat begitu kesakitan, seperti terdapat bagian yang tidak pas dalam dirinya ?“
 Tapi seperti biasa,
 Tuhan mungkin tak mau lagi berurusan dengan makhluk pemberontak sepertiku, yang sellau menolak permintaanya namun banyak meminta kepadanya, percaya kepadanya namun selalu mempertanyakannya.
Aku memang pemberontak
Aku berontak pada ketidakpatutan serta ketidakpantasan.
Aku berontak karena kau memang tidak pantas dan tidak patut bersamamanya, 
bukan kerena aku lebih pantas dan lebih baik, tidak !
 Tapi karena kau memang berhak untuk bahagia, 
bahagia melalui pencarian yang sempurna.

Selengkapnya...

Kamis, 03 Maret 2016

Mawar Biru dan Alam Liar


Taukah kau mawar biru ? Dia adalah sebuah bunga dari jenis bunga yang indah yaitu bunga mawar. Warnanya begitu kas, jenisnya yang begitu langka mengundang decak kagum orang yang melihatnya membuat setiap orang menginginkannya.

Dia adalah simbol akan cinta dan kemakmuran namun juga disimbolkan sebagai ketidak mungkinan karena kesulitan serta tantangan untuk mendapatkannya.
Dia tidak bisa tumbuh dialam liar, tidak tumbuh disembarang tempat, dia adalah simbol dari kelangkaan, sebuah keunikan alami yang menggugah imajinasi dan spekulasi. Siapakah yang bisa mendapatkan indahnya warna biru dalam mawar itu ? siapa yang menciptakannya ? pastilah dia yang Maha Kuasa akan segalanya.

Itulah mawar biru, sebuah perumpamaan yang sangat cocok untuk dirimu. Kau adalah simbol cinta bagi para pemujamu, melihat mu tersenyum adalah berkah, melihatmu tertawa adalah anugrah bersamamu mendatangkan cinta.
Hilang semua kesusahan ketika bersamamu, bak seorang yang gila, hanya bisa tersenyum tanpa beban dunia.  

Warna birumu adalah hijab mu, membuat mu tak bisa terjamah alam liar, hanya bisa berada ditempat tertentu, tidak di alam liar seperti aku.
Sungguh aku tak tau perihal kehadiranmu, apakah merupakan berkah atau bencana untukku. Apakah cinta atau malapetaka yang datang padaku. Namun, aku telah melihatmu sebagai mawar biru di kampusku.

Do’aku bagi penciptamu, semoga tangan ini tak merusak indahnya dirimu, memudarkan warna biru mu, dan mengugurkan setiap daun dalam tangkaimu. Sebab, kau begitu indah, bahkan bagi alam liar sepertiku.

Selengkapnya...
 

#About

Hai, terimakasih telah berkunjung. Saya adalah bongkahan kesederhanaan yang diberi nama Bagus Setiawan Hardono. Berasal dari desa Muntoi Timur, Bolaang Mongondow, Sulawasi Utara

#Blogroll


#Blogger news