Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 22 Mei 2017

Awal Mula

Rangkuman Buku 11 Hari di Bulan Mei, Karya J.D. Messinger[1] 
Oleh : B.S.H.
Chapter 1
          Pertanyaan pertama yang paling substansial sebelum mempertanyakan semua adalah pertanyan tentang siapakah yang membuat segala sesuatu. Apakah Tuhan yang membuat pohon-pohon atau benda-benda seperti mobil-mobil, dan penemuan-penemuan atauah manusia yang membuatnya ? Hal inilah yang ditanyakan Messinger kepada sahabatnya, namun sahaatnya malah berbalik bertanya  : Apakah yang memunculkan pemikiran sedemikian itu ?
           Dalam sebuah mimpi, aku melihat lembaran-lembaran berwarna biru bergerak cepat masuk ke dalam mesin cetak. Panjangnya kira-kira seratus kaki. Di atas lembaran biru itu terdapat sebuah desain beerbentuk lingkaran, dan desain iu mempunyai tiga sayap. Mesin cetak itu terus berbunyi, ka chunk, ka chunk, ka chunk, ka chunk, ka chunk ! Atas dasar itulah Messinger mempertanyakan tentang siapa yang membuan segala sesuatu, karena dalam mimpinya itu desian yang keluar adalah desian permainan dengan logo perusahaanya. Hal ini seperti yang dialami Nikola Tesla yang memiliki pengelihatan tentang AC yang seperti sekarang dan Walt Disney memiliki penglihatan tentang EPCOT[2] di langit-langit kamarnya. Namun, konsepsi penciptaan itu adalah bersesuaian dengan Tuhan itu siapa dan apakah Dia punya tangan dan kaki atau tidak.
           Untuk membuat materi fisik (benda-benda fisik misalnya) adalah dengan menggunakan tangan manusia namun berbeda halnya dengan gagasan dan fikiran-fikiran yang melandasi pembuatan tersebut semuanya tidak memerlukan tangan untuk membuatnya. Proses pembuatan benda-benda ini berlangsung jauh sebelumnya yaitu dalam bentuk gagasan atau ide.
       Ide-ide itu tak terpisahkan baik antar manusia maupun manusia dengan Tuhan dan dengan gagasan atau ide yang melandasi pembuatan maka pembuatan segala sesuatu (materi fisik) merupakan perpadua antara kehendak Tuhan dan pelaksanaan dari manusia (inilah asumsi sementara dari Messinger).
          Ide atau gagasan atau pemikiran itu sendiri dibedakan menjadi dua yaitu berpikir yang artinya adalah proses otak yang biasanya digunakan untuk mengembangkan suatu pemikiran dan pemikiran adalah merupkan hasil dari proses berpikir. Pemikiran ini ada yang merupakan hasil pemikiran sendiri dan ada yang disampaikan atau diteruskan kepada kita. Hal ini berkaitan dengan asumsi awal siapakah pembuat segala sesuatu. Fikiran-fikiran yang diteruskan seperti misalnya film, buku, iklan-iklan, internet, televisi, musik, dan lain-lain. Untuk menghentikan pemikiran yang diteruskan itu kita bisa pergi bersenang-senang atau berndam di dalam air ini akan menjernihkan pikiran dan menemukan pemikiran kita sendiri karena esensi dari pemikiran adalah impuls eletrik dan air itu sangat padat dan dapat memberikan suatu perlindungan alami. Seperti halnya di kapal selam air digunakan untuk melindungi reaktor nuklir.
      Orang lain bisa mengirimkan pemikiran-pemikirannya kepada kita atau kita bisa menagkap pemikira-pemikiran itu. Ini seperti misalnya mengirim dan menerima gambar antar handphone melalui paket-paket digital. Digital sendiri terbentuk dari dua unsur kata yaitu digit yang artinya angka-angka dang bits atau byts atau bahasa biner. Angka-angka ini diubah menjadi frekuensi dan impuls elektrik, dengan kata lain esensi dari gambar adalah foton[3]. Itulah analogi dari otak kita yang kita sebut sebagai superkomputer. Otak kita seperti halnya komputer, tidak hanya bisa melakukan proses berpikir melainkan juga proses mengirim dan menerima data.
         Pemikiran dan tindakan dari salah satu pihak sangat mempengaruhi perilaku dan pemikiran dari yang lain. Dengan kata lain semua pemikiran kita, baik manusia maupun ilahi, melayang-layang bersama-sama, membawa informasi dan pengetahuan. Implikasinya adalah bahwa manusia merupakan sebuah mesin berbagi pemikiran yang kolektif. Dan itulah suatu rahasia besar alam semesta.
          Namun dibalik semua pemikiran itu ada sebuah pemikiran yang melandasi dari pemikiran yaitu intensi atau pendahulu pemikiran. Ada beberapa contoh kategorisasi pemikiran yaitu diantaranya adalah harapan dan do’a serta pemikiran yang datang tiba-tiba yang kita tidak pernah fikirkan sama sekali yaitu pemikiran inspiratif. Tujuan pemikiran itu sendiri adalah untuk mengurangi masalah atau mencapai tujuan.. Kita cenderung akan memikirkan apa yang ingin kita fikirkan dan disinilah letak sebuah intensi. Misalnya intensi kita sadar untuk memecahkan sebuah masalah maka kita akan mencari pemikiran untuk menyelesaikan masalah tersebut.
      Intensi ini sendiri mirip seperti postulat matematika, yaitu pernyataan jika-maka. Jika semua pemikiran adalah alan untuk mencapai tujuan atau memecahkan suatu masalah, maka pemikiran pertama dalam proses pemikiran itu adalah menetapkan intensi.
       Intensi ini sendiri memiliki suatu motivasi atau keinginan untuk hasil dari intnsi. Misalnya seperti jika pemikiranku adlah tentang suatu mimpi maka motivasiku adalah untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu. Jadi untuk semua ktegorisasi intensi yang melandasi hal itu adalah sebuah motivasi baik itu motivasi karena ketakutan, rasa syukur, atau sebuah hasrat keinginan.


[1] Buku ini adalah buku ttg percakapan-percakapan Messinger selama 11 hari bersama temannya setelah dia kembali sembuh dari kondisi kritisnya. Selama kondisi kritisnya dia memikirkan tentang segala sesuatu.
[2] EPCOT (The Experimental Prototype Community of Tomorrow) adalah sebuah konsep tentang kota masa depan yang di rancang oleh Walt Disney yang bertujuan untuk merangsang Perusahaan-perusahaan Amerika untuk datang membawa ide-ide tentang konsep kota masa depan.
[3] partikel dasar atau kuantum radiasi elektromagnet.
Selengkapnya...
 

#About

Hai, terimakasih telah berkunjung. Saya adalah bongkahan kesederhanaan yang diberi nama Bagus Setiawan Hardono. Berasal dari desa Muntoi Timur, Bolaang Mongondow, Sulawasi Utara

#Blogroll


#Blogger news