"Oleh : B.S.H."
Di ambang pintu aku menunggu,
kehadiranmu mengetuk fikiran
dan moralku.
Diambang pintu aku menunggu,
kepulanganmu sang pelengkap
tubuh, penghilang pedih diri.
Tapi kau tak kunjung datang,
kabarmu pun tak pernah terbang terbawa angin malam
Sampai kapan aku menunggu ?
Jika umurku tak sampai
seribu, maka aku tak bisa lebih lama
Jika keputusasaan selalu
menghantuiku, mungkin aku akan mati saja
Karena kau adalah pelengkap
sepi, penghibur diri dari segala perih.
Tapi aku akan tetap menunggumu
Disaat mentari bersinar dipagi hari
Diaat burung-burung
bermesraan dengan embun pagi
Disaat semua mengatakan untuk
berhenti untuk menunggui
Aku tetap menunggumu
Menunggu kau kembali,
melengkapi tubuh ini.
Wahai Nurani yang terpenjara sepi, ditelan bumi dikemarin
hari.
Kasihan, Bantul, 28 April 2016