Pernahkah kau
merasakan waktu berhenti ? Aku pernah.
Tatkala kita
bercengkrama asik berdua di tengah kebingungan mereka,
Kita menjadi benalu
dalam waktu, menghisap semua kegembiraan diwaktu itu,
Aku adalah
temanmu, yah itulah fikirmu.
Aku pun berharap sama
halnya denganmu, menjadi teman yang selalu ada dikala tangis dan bahagia mu.
Namun kau hrus tau, teman yang aku maksud adalah menjadi teman hidupmu, bersama
dalam bahtera perjalan waktu, menghempaskan semua benalu, karena hanya kita
yang boleh menjadi benalu waktu.
Lucu ketika
mendengar celoteh kawan,
kau sudah ditemukan oleh pemilik tulang rusuk
yang hilang, kau telah menjadi tubuh utuh bersamanya, bahagia karnanya, dan
bersedihpun karenanya.
Karena kau adalah
tulang rusuknya. Itulah kata mereka.
Namun taukah
kamu ?
aku sempat bertanya
kepada Tuhan dengan nada yang penuh akan emosi dan terdengar egois, “benarkah
kau adalah tulang rusuknya ? atau kau hanya main-main Tuhan sebab dia terlihat
begitu kesakitan, seperti terdapat bagian yang tidak pas dalam dirinya ?“
Tapi seperti biasa,
Tuhan mungkin tak mau lagi berurusan dengan
makhluk pemberontak sepertiku, yang sellau menolak permintaanya namun banyak
meminta kepadanya, percaya kepadanya namun selalu mempertanyakannya.
Aku memang
pemberontak
Aku berontak
pada ketidakpatutan serta ketidakpantasan.
Aku berontak karena kau memang tidak pantas
dan tidak patut bersamamanya,
bukan kerena aku lebih pantas dan lebih baik, tidak !
Tapi karena kau memang berhak untuk bahagia,
bahagia melalui pencarian yang sempurna.
bukan kerena aku lebih pantas dan lebih baik, tidak !
Tapi karena kau memang berhak untuk bahagia,
bahagia melalui pencarian yang sempurna.