Oleh
: B.S.H.
Hari
ini tepat tanggal 1 (satu) may 2015 Indonesia memperingati kembali Hari Buruh
atau yang sering disebut May Day
seperti tahun tahun sebelumnya dan juga kami (Seconders) memperingati hari
kelahiran teman sekelas SMA kami Nazlina Mamonto (selamat untukmu, semoga
umurmu berkah, tiada kalimat yang indah yang bisa kami ucapkan selain kalimat do'a kepada Tuhan yang sama, semoga kau disukseskan dunia akhirat) yang bertepatan lahir pada Hari Buruh ini, atau tepatnya harus
saya katakan tanggal “buruh” ini, tapi untuk sesuatu dan lain hal saya tidak
boleh egois maka saya akan mengikuti ketetapan pemerintah yang mengatakan bahwa
tanggal 1 (satu) May adalah Hari Buruh Nasional, bukan Tanggal Buruh Nasional,
Hari
buruh ini sendiri sudah ada atau diperingati sejak kurang lebih 1/2 abad yang
lalu sekitar tahun 1800an di benua Eropa yang kemudia datang dan sampailah
pemahaman mengenai hari buruh ini di Indonesia sejak 1920an. Namu pada era orde
baru hari buruh ini sempat dikecam karena terindikasi adanya pergerakan komunis
yang ada didalamnya, maka dari itu hari buruh tidak pernah dilaksanakan pada
masa orde baru atau pemerintahan Soeharto. Baru setelah runtuhnya orde baru
hari buruh ini kembali diperingati yaitu sekitar tahun 1999-2006 dan seterusnya
sampai sekarang.
Namun
saya kali ini tidak ingin membahas kenapa kok bisa dinamakan hari buruh padahal
hari yang saya tau hanyalah senin-minggu tidak ada hari buruh, kalaupun hari
buruh dimasukkan diantara tersebut toh tiap tahunnya hari tersebut diganti,
jadi harusnya tanggal buruh karena tanggalnylah yang tidak berubah, tapi
entahlah, kebingungaku bukan itu.
Yang
saya bingung atau orang saat ini bilang kegalauan
saya pada hari buruh ini adalah apakah hari buruh ini benar-benar diadakan
untuk menciptakan buruh atau bisa kita katakan pekerja menjadi sejahtera ? dan
kenapa harus adanya demonstrasi setiap tahunnya ? coba kawan-kawan searching di google gambar mengenai hari buruh ini maka yang akan muncul adalah
gambar-gambar demonstrasi. (apa gak capek bro demo terus dengan topik yang sama?)
Sebenarnya
jika kita melihat kebelakang sejenak kenapa kok bisa hari buruh ini diperingati
dengan demonstrasi yang besar-besaran itu dikarenakan latar belakang sejarah
lahirnya hari buruh Internasional yang kemudian Indonesia ikut-ikutan
melaksanakannya dan menjadikan hari buruh nasional. Demonstrasi pertama terjadi
dan sekaligus menjadi awal mula munculnya hari buruh ini berkaitan dengan
peristiwa dimana kaum pekerja di Amerika dipaksa untuk bekerja selama kurang
lebih 15-20 jam sehari dan itu tentu sangat tidak manusiawi sebagai manusia.
Maka dari itu para buruh yang ada pada saat itu melakukan tuntutan dan berhasil
mengumpulkan masa sebanyak kurang lebih 400.00 orang dan menuntut untuk
pengurangan jam kerja menjadi 8 jam perhari dan aksi ini dilakukan pada tanggal
1 May 1886, dan seterusnya aksi ini diperingati sebagai hari buruh
Internasional.
Tapi
jika kita melihat situasi dan kondisi saat ini harusnya kita tidak perlu lagi
melakukan demonstrasi seperti hal diatas karena itu adalah salah satu hal yang
sangat tidak perlu.Setiap tahunnya ribuan orang berkumpul mengatasnamakan buruh
dan dengan jargon Menyuarakan Hak Buruh
yang kita tidak tau apakah mereka itu benar-benar buruh atau hanya orang yang
tidak punya kerjaan ingin eksis semata
atau malah melalui demonstrasi itu mereka menyelipkan kepentingan mereka, semua
itu menjadi mungkin.
Sebab
coba kita perhatikan sejenak sudah berapa tahun kita melaksanakan hari buruh
nasional ini dengan slogan yang sama Menyuarakan
Hak Buruh, emang hak buruh yang mana lagi yang kalian belum suarakan selama
bertahun-tahun ini ? adapun belum kenapa kalian tidak menuntut Follow Upnya dari mereka (pemerintah)
ketika mereka memberikan janji akan memenuhi hak buruh tersebut. Sungguh hal
yang sia-sia jika kita setiap tahunnya hanya menyuarakan hal yang sama dan
berpanas-panasan demi eksistensi dan
menjadi peserta demonstrasi.
Saya
bukan tidak suka dengan demonstrasi, saya justru sangat mendukung karena itu
adalah cara rakyat untuk menarik hari para pejabat yang pernah dipilihnya yang
sekarang tidak memperhatikannya. Akan tetapi yang saya tidak suka dan menjadi galau saya adalah kenapa kita menyuarakan
hal yang sama setiap tahunnya dan mengatas namakan buruh. Apakah itu
kepentingan buruh atau kelompok tertentu ?
Baru
saja saya mendapatkan kriman broadcast
massage (sekitar jam 12an) dari
salah satu anggota pergerakan mahasiswa yang ada di Yogyakarta yang ingin dan
akan melakukan aksinya besok di Yogyakarta ikut dengan buruh menyuarakan
hak-hak buruh yang tidak tuntas ataupun belum diatur. Awalnya saya tertarik,
tapi sejak saya berfikir seperti diatas, kenapa kita menyuarakan dan
memperingati hari buruh setiap tahun dengan demonstrasi tapi setiap tahun
dengan tanggal yang sama pula demonstrasi itu dilakukan kembali dan dengan
tujuan dan tuntutan yang sama yaitu Hak
Buruh.
Sungguh
apa yang saya bisa cium dari hal ini adalah hari buruh ini atau May Day ini hanyalah dimanfaatkan oleh
segelintir orang untuk mendapatkan simpatisan dan menancapkan eksistensi mereka ditengah masyarakt,
apalagi organisasi pergerakan mahasiswa.
Tapi
terlepas dari itu semua, kita harus berbaik sangka, mungkin mereka benar-benar
ingin menyuarakan “hak buruh” bukan hal mereka sendiri dan semoga hari buruh
ini tidak dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk menjadikan ajang kudeta pemerintah seperti apa yang
dilakukan Kaum Marxisme pada kaum Fasisme dan Nazisme di Jerman.
Tapi
besar harapan saya juga hari buruh ini nantinya tidak perlu lagi diperingati
dengan demonstrasi-demonstrasi yang tidak berguna dan sungguh tidak masuk akal
lagi untuk dilakukan. Mungkin bisa dengan cara lain atau dengan libur seperti
ini saja sudah banyak masyarakat terutama kaum buruh dan pelajar yang senang.
Tidak perlu demonstrasi yang nantinya hanya membawa parasit di dalam dan
menyebarkan propaganda-propaganda yang tidak perlu.
Tapi berbeda dengan hal itu, 1 (satu) May yang kami (seconders) rayakan bukanlah dalam bentuk demonstrasi melainkan perayaan dari salah satu saudari kami yang sedang menempuh jalan hidupnya untuk tidak hanya menjadi buruh tapi lebih dari itu.
Tapi berbeda dengan hal itu, 1 (satu) May yang kami (seconders) rayakan bukanlah dalam bentuk demonstrasi melainkan perayaan dari salah satu saudari kami yang sedang menempuh jalan hidupnya untuk tidak hanya menjadi buruh tapi lebih dari itu.
Selamat
Hari Buruh dan Selamat Ulang Tahun Untuk mu (1 May 2015)
sumber gambar tertera |