Andaikan waktuku adalah waktumu,
Masamu adalah masaku,
dan tempatku adalah tempatmu,
kau akan tau betapa besar waktuku untuk merindu…
kita pernah menghentikan waktu,
ingat ?
membuat kita berada dalam titik
jenuh
hingga waktu menjauhiku.
Dalam diamku, aku mengutuk waktu itu….
Tapi, kutukanku tak sampai…
kutukanku ditertawakan sang waktu,
kutukanku ditolak, dan dikembalikan
sang waktu mengutuku….
Dia membelakangi masa depanku,
membawa cerita dari masa laluku,
tak pernah diizinkannya aku tidur,
tak pernah diizinkannya pula aku
merindu,
aku mati dalam waktuku…..
Tapi apakah kau tau ? akulah yang menerima kutukan itu
Aku sadar, ini adalah akibat menghentikan sang waktu
menghentikan waktu yang harusnya tak dihentikan….
mendiamkan waktu yang harusnya tak boleh didiamkan,
aku membunuh waktu yang harusnya tak kubunuh..
Namun, jika nanti aku terlepas dari
kutukan itu
jika suatu saat sang waktu
mengampuniku
dan bersama lagi denganku
maka satu harapanku,
Aku berubah menjadi lebih baik dari waktu itu,
karna aku rindu kenangan waktu itu….
sumber gambar tertera |