B.S.H |
Sejenak fikiranku terbawa akan
nostalgia indahnya masa lalu yang seakan-akan selalu menghantuiku setiap waktu
di setiap tempat. Sejauh apapun aku pergi fikiran akan bayang-bayang itu selalu
mengikuti seolah-olah mengatakan bahwa “kau tak akn bisa melupakanku”.
Perasaan sesalpun menjadi tambahan
rasa sakit yang aku alami sekarang, karena kembaran dari jam tangan itu sudahku
pisahkan. Bukan bermaksud untuk tidak menerima semua, tidak bermaksud untuk
menolak semua rasa senang dan sakit di masa itu tapi ada alasan tersendiri di
mana aku memisahkan kalian berdua wahai jam tangan kembar.
Maafkan aku yang pernah manjadi
sangat bodoh, sangat bodoh mengharapkan sebuah pengharapan yang tidak punya
harapan, mungkin kau akan mengerti ketika kembaranmu berada di tangan yang
engkau harapkan wahai jam. Tenang saja aku hanya memisahkan kalian berdua, aku
hanya memberi jarak pada kalian berdua, sama seperti aku memberi jarak antara
aku,masa laluku, dan masa depanku.
Bersabarlah, suatu saat kau akan
bertemu dengan kembaranmu itu, akan kupertemukan dengan orang yg pantas. Yah
orang yang pantas memakai kembaranmu mungkin hanya orang itu, kerna dia begitu
indah ketika memakai kembaranmu.
Suatu saat ketika aku kembali ku harap dia masih
mau menerima kembaranmu, dan kuharap kau juga begitu. Walaupun tak seperti dulu
tapi itu sudah cukup bagiku dan bagi jam tangan itu.