B.S.H. |
Pagi
yang indah menyambutku di pagi hari ini, suara burung yang menikmati pagi pun
seakan menjadi pertanda betapa indahnya pagi hari ini. Suasana tenang dan
tentram tempat ini menambah keindahan pemandangan dari lantai 4 sebuah asrama
mahasiswa tempat aku tinggal sekarang.
Sejenak
aku termenung memikirkan kondisi Negeri yang aku tinggali saat ini, betapa
butanya saya yang baru menyadari sisi gelap dari Negeri ini. Sejak kecil saya
tidak pernah peduli akan apa yang terjadi pada Negeri tempat saya tinggal ini
sampai akhirnya saya beranjak dari masa bahagia saya untuk menjemput mimpi
barulah saya sadar bahwa Negeri ini perlu bantuan dari kita.
Betapa
mirisnya melihat tingkah laku para elit politik yang menganggap diri mereka
sebagai kaum Burjois, mereka menjadikan Negeri seperti ladang uang untuk
kepentingan mereka sendiri atapun kelompoknya. Mereka menggali dan terus
menggali semua kekayaan Negeri ini sehingga menyebabkan banyak lubang dalam
setiap sisinya.
Siapa
yang akan menutup lubang tersebut ? Tentu saja yang akan menutupnya adalah kaum Proletar. Taukah siapa kaum Proletar
itu? itu adalah masyarakat Negeri ini ! Kita bekerja dan mendapatkan hasil
untuk dibagikan kenegeri tempat kita tinggal karena memang merupakan kewajiban
kita, tapi di sisi lain kita menutupi lubang dalam Negeri ini yang digali dan
dibiarkan saja olah para Burjois tersebut.
Negeri
ini sangatlah kaya tapi syangnya para pemimpinnya yang kebanyakan lulusan dari
perguruan tinggi terbaik dalam dan luar negeri bertingkah layaknya raja yang
tidak ada rasa kemanusiaan. Dimana otak mereka ? mereka dipilih dan diberi
kekuasaan olah rakyat tapi digunakannya kekuasaan itu bukan untuk rakyat.
Negeri ini juga punya banyak bahan baku yang bisa dipakai untuk mengecor
lubang-lubang bekas galian para tikus yang berkedok sebagai elit politik itu.
Kita sudah terikat akan lubang yang diciptakan para kaum politik itu, kita
sudah dibodohi oleh merka yang untuk bekerja dan menutupi lubang yang mereka
buat. Merkalah yang telah membuat lubang-lubang dalam negeri ini tapi kitalah
yang harus menutupinya. Kita telah terikat akan lubang-lubang itu sejak kita
lahir di negeri yang indah dari luarnya ini.
Pantas
saja jika banyak orang yang cerdas dari Negeri ini memilih untuk mengabdikan
diri mereka kenegeri lain karena mereka sadar bahwa ketika mereka bekerja di
negeri ini hasil mereka akan dibagi untuk menutup lubang-lubang itu tapi jika
mereka bekerja di luar maka hasil mereka akan mereka nikmati sendri.
Tapi
karena kita hidup dan besar di negeri yang terlhat indah dari luarnya tapi
sayang terdapat lubang-lubang di dalamnya kawan maka kita harusnya membalas
semua apa yang di berikan negeri ini kepada kita dengan cara mengusir para
tikus itu dan ambil kedudukannya serta tutupi lubang-lubang yang sudah ada
dengan cara mengecornya dengan bahan baku yang berasal dari negeri yang kaya ini.