Ketika mulut tak bisa mengungkapkan apa yg ada
dalam hati maka biarkan tanganmu menuliskannya. ~Bagus S. Hardono
Tidak terasa setahun sudah
saya berada di tempat orang ini untuk mengejar apa yang ingin saya kejar,
mencapai apa yang ingin saya capai, dan menjemput apa yang ingin saya jemput,
dan hal itu adalah cita-citaku.
Setahun sudah saya dan 4 orang teman sekelas saya berada di
sini mencoba untuk menancapkan taring di tempat orang. Walaupun masih di dalam
satu Negara yang sama tapi untuk sekarang ini kamilah yang paling jauh dari rumah
(ukuran teman sekelas).
Saya masih ingat ketika kita datang pertama kalinya kesini,
yang datang pertama adalah kami bertiga, yaitu 3 pria jantan pastinya B-).. dan selanjutnya 2
wanita tangguh menyusul kami kesini dengan tujuan yang sama yaitu mengejar
cita-cita. Mungkin terdengar seperti sebuah pembuktian, apa lagi untuk saya. Tapi bisa jadi memang benar. Awalnya saya kesini hanya karena lari dari sesuatu dan
juga untuk sekedar pembuktian bahwa saya mampu. Tapi seiring jalannya waktu
semua berubah dan saya tidak memikirkan hal itu lagi, sekarang saya bisa fokus pada
tujuan saya sebenarnya yaitu jihad untuk menuntut ilmu dan merealisasikan semua
mimpi-mimpi saya. hehehehe
Oke sekarang saya akan sedikit bercerita tentang apa yang saya alami selama setahun di tempat orang. Santai saja tidak ada cerita menyeramkannya kok :)
Oke sekarang saya akan sedikit bercerita tentang apa yang saya alami selama setahun di tempat orang. Santai saja tidak ada cerita menyeramkannya kok :)
Saya masih ingat ketika saya pertama kali menginjakkan diri di dalam ruang kelas kuliah serta pengalaman yang cukup memalukan untuk seorang
MABA. Mengapa tidak, saat hari pertama masuk kuliah karena sangking semangatnya saya sampai
salah jadwal dan masuk di kelas senior, pas saya masuk tiba-tiba apa yg terjadi
? dosennya keluar karena jam mata kuliahnya sudah habis dan ternyata itu
bukan kelas saya tapi kelas SENIOR ! tiba-tiba rasanya seperti tidak mau masuk
pada hari pertama itu tapi saya memberanikan diri karena tidak ada yang mengenal
saya. Hhaha
Bulan pertama saya tidak terlalu berjalan mulus, saya sulit
untuk bergaul dangan yang lain. Yah maklumlah saya adalah orang yang pendiam di
kelas katanya. Padahal tidak juga, saya bukan pendiam tapi saya pemalu.
heheheh
Cukup sulit untuk saya mendapatkan teman, sampai akhirnya sekitar bulan ketiga dalam perantauan saya baru bisa mengenal mereka dengan
baik dan tentunya sudah mulai akrab.
Kehidupan saya cukup menyenangkan dengan segala tugas dan
pekerjaan yang diberikan dosen dan saya Alhamdulillah bisa mengerjakan semuanya
tanpa ketinggalan satu tugaspun. Nilai semester satupun keluar dan saya cukup
puas dengan hasilnya karena itu adalah hasil kejujuran pertama saya (saya sudah
berkomitmen untuk jujur sejak lulus SMA, dalam artian SMAnya tidak jujur).
Kehidupan di asrama (saya tinggal di asrama mahasiswa) cukup
menyenangkan bahkan saya ingin tinggal disini lebih lama lagi tapi sayangnya
saya tidak lulus tes untuk jadi ASRnya (assisten senior residence). Yaah apa
boleh buat terpaksya saya harus merasakaan nikmatnya ngekos tapi mungkin saat
smester tiga..
Di tempat ini semua terasa menyenangkan karena orang-orang
yang berada di tempat ini, entah sesama perantau ataupun penduduk dari tempat
ini sangatlah ramah. Tapi sebagaimanapun indah dan bagusnya tempat ini saya tetap
merindukan kampung halaman saya beserta segala kekacauannya..
Beberapa minggu lagi kami akan mengadakan UAS (ujian akhir
smester) dan setelahnya sudah pasti libur dan apa artinya pulaaaaanngggggg..
yup saya dan teman-teman yang lain sangat menantikan saat ini, saat di mana
liburan terpanjang selama masa kuliah saat di mana orang tua memberikan
kesempatan untuk pulang ke kampung halaman tercinta.
Semoga saja kita bisa pulang dan bisa berkumpul kembali
bersama seperti dulu, saya sangat merindukan kebersamaan seperti dulu seperti
masa SMA yang sangat menyenangkan. Tapi satu hal yang saya takutkan ketika
pulang nanti adalah semuanya berubah. Iya karena saya tau pasti bahwa setiap
orang tidak mungkin akan sama setelah tidak bertemu untuk waktu yang cukup
lama. Tapi saya harap tidak demikian kawan.
Akankah terbayar semua penantianku selama setahun untuk
pulang atau akan tertunda sampai waktu yang belum ditentukan ?
hanya Tuhanlah yang tau semuanya. Yang pasti saya ingin pulang ..