Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 22 Juni 2014

IPA or IPS



Banyak orang yang sering membedakan antara “anak” IPA (ilmu pengetahuan alam) dan “anak” IPS (ilmu pengetahuan sosial). Cara membedakannyapun beragam, mulai dari cara berpakaian, tingkat kerajianan, tingkat kesopanan, tingkat kesusahan pelajaran, tingkat “kenakalan”, dan masih banyak lagi.

Pada dasarnya pembedaan ini terjadi di masa SMA. Karena di masa inilah seorang mulai untuk mencari jati dirinya. Dan entah mengapa dan kenapa kok bisa-bisanya pembedaan terhadap anak IPA dan IPS di tinggkat SMA itu sangat menonjol. Sangat terlihat jelas bahwa anak IPS itu adalah anak yang pembangkang dan jurusan IPSpun dianggap jurusan yang paling buruk dikarenakan orang-orangnya.

Hal ini saya rasakan karena ditempat saya SMA dulu terjadi pembedaan yang sangat keterlaluan menurut saya sampai-sampai tidak ada orang yang mau memilih untuk masuk IPS ataupun di pindahkan ke jurusan IPS.

Mungkin karena gengsi yang anak IPA itu lebih “keren” dan juga pengaruh sekolah sebenarnya sih, coba saja jika sekolah memberlakukan peraturan dan kesamaan antara IPA dan IPS pastinya muridnya juga tidak akan membedakan hal tersebut.

Mungkin memang benar di masa SMA itu anak IPA lebih terlihat unggul, lebih pintar,lebih penurut, lebih sopan, dan lebih” yang lainnya. Akan tetapi kita tidak bisa mengatakan anak IPS itu bodoh, coba saja pintaran mana antara anak IPA dan IPS jika ditanya soal tentang Ekonomi dan masalah sosial lainnya ? pasti pintaran anak IPS. Itu karena pintar itu relative, kita bisa saja menjadi bodoh dalam suatu hal yang kita tidak ketahui. Kita jangan pernah mengukur taraf kepintaran dengan hanya menggunakan ukuran anak IPA karena memang benar hanya anak IPA saja yang pintar jika kita menggunakan ukuran tersebut. Akan tetapi jika kita menggunakan ukuran kepintaran menggunakan soal sosial maka hanya anak IPS lah yang pntar sedangkan anak IPA itu bodoh.

Akan tetapi perbedaan itu kita tidak bisa lihat lagi ketika kita sudah duduk di bangku kuliah. Entah itu jurusan IPA ataupun IPS itu semua sama saja tingkat kenakalan dan kebandelanpun sama saja. Bahkan bisa jadi sebaliknya, ketika di bangku kuliah IPA menjadi ilmu exact dan IPS menjadi ilmu sosial (sama saja sih). Yang kita lihat di masa SMA adalah anak IPA sering baca buku dan pasti punya buku banyak sedangkan IPS lebih sering “berinteraksi” dengan masyarakat alias bolos/jarang masuk kelas. Tapi ketika di bangku kulia maka yang terlihat adalah anak sosiallah/IPS yang mempunyai banyak buku dan terlihat lebih sering banyak membaca daripada anak IPA/exact. Karena, ketika dibangku kuliah anak IPA hanya mempelajari pelajaran yang sudah ada ketentuannya dan sudah dipetenkan disemua tempat sedangkan anak IPS mempelajari ilmu yang tidak pasti dan tidak bisa dipastikan sampai kapan ilmu itu tetap seperti itu. Jika diibaratkan, maka anak IPA/exact belajar tentang 1+1=2 dan anak IPS/sosial belajar tentang 1+1=mungkin 2 mungkin juga bukan 2.

Jadi kawan pada dasarnya semua itu sama entah IPA/exact ataupun IPS/sosial, kita tak perlu gengsi jika ingin masuk kedalam ranah sosial karena nantinya gengsi itu tak akan berguna. Jika memang impian kita mengharuskan kita untuk mengambil jurusan IPS mengapa kita mengingkarinya dan masuk ke IPA hanya karena gangsi ? semua itu sama saja, buang semua gengsi ! kejarlah impian dan cita-citamu.


 

#About

Hai, terimakasih telah berkunjung. Saya adalah bongkahan kesederhanaan yang diberi nama Bagus Setiawan Hardono. Berasal dari desa Muntoi Timur, Bolaang Mongondow, Sulawasi Utara

#Blogroll


#Blogger news