Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 22 Juni 2014

Negeri Berlubang

        Sebuah lubang yang ditutupi dengan membuat lubang lain hanya seperti mengerjakan sesuatu pekerjaan yang sangat melelahkan tapi tidak ada hasilnya. ~Bagus S. Hardono


B.S.H.

Pagi yang indah menyambutku di pagi hari ini, suara burung yang menikmati pagi pun seakan menjadi pertanda betapa indahnya pagi hari ini. Suasana tenang dan tentram tempat ini menambah keindahan pemandangan dari lantai 4 sebuah asrama mahasiswa tempat aku tinggal sekarang.

Sejenak aku termenung memikirkan kondisi Negeri yang aku tinggali saat ini, betapa butanya saya yang baru menyadari sisi gelap dari Negeri ini. Sejak kecil saya tidak pernah peduli akan apa yang terjadi pada Negeri tempat saya tinggal ini sampai akhirnya saya beranjak dari masa bahagia saya untuk menjemput mimpi barulah saya sadar bahwa Negeri ini perlu bantuan dari kita.

Betapa mirisnya melihat tingkah laku para elit politik yang menganggap diri mereka sebagai kaum Burjois, mereka menjadikan Negeri seperti ladang uang untuk kepentingan mereka sendiri atapun kelompoknya. Mereka menggali dan terus menggali semua kekayaan Negeri ini sehingga menyebabkan banyak lubang dalam setiap sisinya.

Siapa yang akan menutup lubang tersebut ? Tentu saja yang akan menutupnya adalah  kaum Proletar. Taukah siapa kaum Proletar itu? itu adalah masyarakat Negeri ini ! Kita bekerja dan mendapatkan hasil untuk dibagikan kenegeri tempat kita tinggal karena memang merupakan kewajiban kita, tapi di sisi lain kita menutupi lubang dalam Negeri ini yang digali dan dibiarkan saja olah para Burjois tersebut. 

Negeri ini sangatlah kaya tapi syangnya para pemimpinnya yang kebanyakan lulusan dari perguruan tinggi terbaik dalam dan luar negeri bertingkah layaknya raja yang tidak ada rasa kemanusiaan. Dimana otak mereka ? mereka dipilih dan diberi kekuasaan olah rakyat tapi digunakannya kekuasaan itu bukan untuk rakyat. Negeri ini juga punya banyak bahan baku yang bisa dipakai untuk mengecor lubang-lubang bekas galian para tikus yang berkedok sebagai elit politik itu. Kita sudah terikat akan lubang yang diciptakan para kaum politik itu, kita sudah dibodohi oleh merka yang untuk bekerja dan menutupi lubang yang mereka buat. Merkalah yang telah membuat lubang-lubang dalam negeri ini tapi kitalah yang harus menutupinya. Kita telah terikat akan lubang-lubang itu sejak kita lahir di negeri yang indah dari luarnya ini.

Pantas saja jika banyak orang yang cerdas dari Negeri ini memilih untuk mengabdikan diri mereka kenegeri lain karena mereka sadar bahwa ketika mereka bekerja di negeri ini hasil mereka akan dibagi untuk menutup lubang-lubang itu tapi jika mereka bekerja di luar maka hasil mereka akan mereka nikmati sendri.

Tapi karena kita hidup dan besar di negeri yang terlhat indah dari luarnya tapi sayang terdapat lubang-lubang di dalamnya kawan maka kita harusnya membalas semua apa yang di berikan negeri ini kepada kita dengan cara mengusir para tikus itu dan ambil kedudukannya serta tutupi lubang-lubang yang sudah ada dengan cara mengecornya dengan bahan baku yang berasal dari negeri yang kaya ini.




 

#About

Hai, terimakasih telah berkunjung. Saya adalah bongkahan kesederhanaan yang diberi nama Bagus Setiawan Hardono. Berasal dari desa Muntoi Timur, Bolaang Mongondow, Sulawasi Utara

#Blogroll


#Blogger news