Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 22 Juni 2014

Ketika Tidak Ada Persamaan Gender di Ranah Sosial



Maraknya gerakan yang mengatas namakan emansipasi wanita di Negara ini diakibatkan oleh kurangnya perhatian masyarakat akan pentingnya peran seorang wanita dalam kehidupan bermasyarakat. Pada hakekatnya laki-laki dan perempuan tidaklah sama dalam hal biologisnya akan tetapi dalam hal social kedudukan laki-laki dan perempuan itu hakekatnya harus sama. 
Tapi yang terjadi di masyarakat kita dewasa ini terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara laki-laki dan perempuan. Contohnya saja dalam ruang lingkup pekerjaan, wanita sangat dibatasi dan juga kebanyakan dari mereka hanya menjadi seorang sekretaris saja. Hal ini mengakibatkan peran perempuan dalam hal social menjadi tidak tampak dan mengakibatkan kerugian pada perempuan yaitu berupa kekerasan, sub ordinat, setreotive, dan beban ganda yg dialami olah para wanita.
Hal ini menyebabkan munculnya gerakan Feminisme, yang bergerak untuk mendapatkan kesejahteraan bagi kaum perempuan di ranah sosial. Akibat dari adanya gerakan ini memunculkan aliran-aliran feminisme yaitu diantaranya feminisme liberal, marxis, dan radikal.
1.    Feminisme liberal
Gerakan ini menuntut akan adanya persamaan gender di ranah pemerintahan, mereka menganggap bahwa tidak hanya laki-laki saja yang bisa memimpin suatu bangsa dan negera akan tetapi wanita juga mampu dan bisa memimpin suatu bangsa dan Negara sama seperti laki-laki.
2.    Feminisme Marxis
Dalam hal ini mereka mengikuti teori yang di katakana oleh Karl Marx tentang Kapitalisme. Di mana dalam kapitalisme biasanya yang menjadi “mandor” adalah seorang laki-laki dan perempuan hanya mendapatkan bagian manjadi seorang sekretaris saja. Hal ini menurut mereka seharusnya tidak hanya kaum laki-laki saja yang bisa menjadi seorang “mandor” dalam swasta ataupun “mandor” dalam hal kapitalis akan tetapi seorang perempuan harusnya juga bisa sama seperti laki-laki untuk menjadi “mandor” dari kapitalis tersebut.
3.    Feminisme Radikal
Ini merupakan puncak dari tuntutan para penggerak Feminisme. Feminism radikal yaitu dimana kaum perempuan merasa diri mereka selalu dieksploitasi oleh kaum laki-laki dalam hal biologis yang dimiliki perempuan. Penganut faham ini biasanya sangat menghindari perkawinan karena disitulah letak kaum perempuan selalu ditindas dan menjadi seperti seorang pembantu bagi rajanya yaitu kaum laki-laki. Puncak dari faham ini adalah feminism lesbian. Mereka menganggap agar tidak dieksploitasi oleh kaum laki-laki maka lebih baik mereka menjalin cinta lesbian.
          Ini hanya sedikit dari faham-faham yang timbul akibat dari tidak adanya persamaan gender dalam ranah sosial. Pada dasarnya masih banyak lagi faham-faham seperti ini. Maka dari itu, agar tidak terjadi gerakan-gerakan seperti itu di Indonesia (walaupun sudah mulai muncul) kita harusnya bisa menerima persamaan gender antara laki-laki dan perempuan dalam hubungan sosial. Memang pada dasarnya kaum laki-laki dan perempuan itu berbeda dalam hal biologis akan tetapi kaum laki-laki dan perempuan itu harusnya dipersamakan urusannya dalam hal sosial agar tidak terjadi diskriminasi terhadap kaum perempuan.
 

#About

Hai, terimakasih telah berkunjung. Saya adalah bongkahan kesederhanaan yang diberi nama Bagus Setiawan Hardono. Berasal dari desa Muntoi Timur, Bolaang Mongondow, Sulawasi Utara

#Blogroll


#Blogger news